Iklan

5 Konser Musik Rock Yang Berujung Kematian, Di Jakarta Salah Satunya

5 Konser Musik Rock Yang Berujung Kematian, Di Jakarta Salah Satunya

5 Konser Musik Rock Yang Berujung Kematian, Di Jakarta Salah Satunya, Ulasan Postingan kali ini Blog Segitiga Akan Coba berbagi Judul Artikel tentunya sesuai Judul yang telah kami share diatas, yang mana info ini semoga bisa bermanfaat buat kamu semua, Adapaun artikel ini Bersumber dari blog sahabat yang bisa kamu temukan sumber artikel di akhir nanti, Silahkan Baca lebih detail dibawah ini.

Kerusuhan konser musik rock (All Photo Credit: The Richest)

Konser musik memang kerap membawa kerusuhan yang memakan korban jiwa, terutama konser musik rock. Alunan nada rock yang dibawakan bisa membuat para penonton bersorak-sorak ramai tanpa memperhatikan apa yang akan terjadi.

Selain itu, para penonton kerap merayakan konser rock disertai dengan minuman beralkohol agar mereka lebih energik. Padahal minuman keras dapat membuat mereka kehilangan kesadaran dan bertingkah semaunya ketika konser sedang berlangsung.

Hal itu bisa memicu kerusuhan yang akan memakan korban jiwa. Seperti beberapa konser rock ini yang berujung tragis. Beberapa penontonnya mati dengan cara diinjka-injak atau karena kekerasan. Belum lagi kerusakan fasilitas umum akibat kerusuhan yang mereka buat.

Dirangkum Wow Menariknya dari The Richest, berikut ini ada beberapa konser musik rock paling mengerikan sepanjang sejarah, salah satunya di Jakarta.

5. The Who, di Cincinnati - 11 orang dinjak-injak sampai mati


Pada 3 Desember 1979, ribuan penonton memenuhi Riverfront Coliseum, di Cincinnati, Ohio, tempat legenda band rock The Who menyelenggarakan konser. Sementara itu masih banyak penonton lainnya yang tak kebagian tempat hingga memadati pintu gerbang. Alhasil mereka yang tak kebagian tempat melakukan pemberontakan dengan cara menerobos pintu gerbang.

Sebelum The Who mulai memainkan alunan lagu rock mereka, insiden mengerikan terjadi. Para penonton yang menerobos tadi membuat kerusuhan karena ingin mendapat kursi terbaik untuk menonton konser. Ribuan penonton berdesakan dan saling mendorong satu sama lain. Akibatnya, 11 orang terinjak-injak sampai mati, dan 23 lainnya luka-luka.

Tak menyadari apa yang terjadi di luar, The Who tetap melanjutkan konsernya. Namun, mereka dikejutkan dengan apa yang terjadi setelah konser. Untuk menghormati fansnya yang meninggal, band rock tersebut kembali melakukan konser di Buffalo.

4. Metallica dan Guns N' Roses di Monteral - Kerusuhan massa


Ketika Metallica dan Guns N' Roses mengumumkan mereka akan tur bersama-sama pada tahun 1992, semua penggemar tak akan melewatkan untuk melihat konser kedua band rock paling terkenal di dunia itu.

Pada saat itu, konser ini mungkin menjadi konser musik rock dan metal terbesar sepanjang sejarah. Bagaimana tidak, aliran musik metalika dan rock menyatu dalam satu panggung. Oleh sebab itu tak heran kalau tempat mereka konser dipadati para penikmat musik rock dan metal.

Saat Metallica mulai naik panggung di Stadion Olimpiade Monteral pada 8 Agustus, penonton tampak bersemangat. Namun, konser sempat dihentikan setelah baru berjalan 25 menit karena sang vokalis James Hetfield mengalami luka bakar pada kedua tangan, wajah dan punggungnya karena kesalahan efek piroteknik.

Penggemar harus menunggu selama 2 jam sebelum konser dilanjutkan kembali oleh Axl Rose dan personilnya. Hanya beberapa lagu, Rose tampak kesal dengan melemparkan mic ke udara. Kemudian, ia berkata "Anda (penonton konser) akan dikembalikan ke depan pintu. Kami keluar dari sini."

Tentu apa yang dikatakan personil Roses itu memancing kemarahan dari seluruh penonton yang hadir di sana. Karena tak ada penjelasan kenapa konser dihentikan serta uang untuk membeli tiket tidak dikembalikan, massa marah besar.

Massa yang marah melakukan kerusuhan dengan melempar sampah ke stadion, membakar mobil serta membakar baju Roses. Selain itu, mereka juga merusak beberapa fasilitas umum, seperti mencabut lampu, menjarah toko-toko di dekat lokasi konser, dan bahkan menggulingkan mobil polisi.

Akibat tragedi itu, Guns' N' Roses dilarang konser di Stadion Olimpiade Monteral seumur hidup. Jadi, jangan berharap band rock itu bisa kembali konser di sana.

3. Metallica di Jakarta - Kerusuhan


Band favorit Presiden Joko Widodo ini pernah menggelar konser di Jakarta pada bulan April 1993. Namun sayang, konser tersebut berujung kekerasan dan kerusuhan yang dilakukan para penonton.

Semua berawal ketika bus yang mengangkut personil Metallica sampai di tempat, di mana ribuan fans fanatik sudah menunggu kedatangan mereka. Ketika keamanan meminta para fans fanatik untuk menjauh dari bus, para kerumunan marah dengan melemparkan batu dan berujung kerusuhan.

Dalam kerusuhan tersebut, 60 mobil hangus dibakar oleh massa. Api juga tampak menyala saat band Metallica sedang membawakan salah satu lagunya. Akibat kerusuhan ini, puluhan orang terluka. Seribu aparat keamanan dikerahkan untuk meredakan kerusuhan.

Petugas mengaku kewalahan, dan membiarkan pintu stadion dibuka begitu saja. Tiket atau tanpa tiket, penonton yang ingin menyaksikan band rock tersebut bisa masuk dengan bebas. Menurut kabar yang beredar, sebanyak 100.000 penonton memadati stadion tempat Metallica menggelar konser.

2. Pearl Jam di Denmark - 9 orang mati


Konser Pearl Jam, grup band rock Seattle pada acara festival tahunan yang diselenggarakan di Denmark diwarnai dengan kerusuhan. Ketika itu, sang vokalis Eddie Vedder melihat sesuatu yang salah di antara kerumunan penonton.

Vedder menghentikan konsernya ketika memperhatikan 50.000 penonton semakin terlihat gaduh. Para penonton tersebut saling mendorong dalam upaya mendapatkan posisi di depan panggung. Vedder mencoba menghentikan kegaduhan dengan memberi kesempatan kepada penonton untuk maju dua langkah, namun hal itu gagal.

Massa semakin tak bisa mengontrol prilakunya. Akibatnya, beberapa penonton tergelincir di atas tanah berlumpur dan dinjak-injak sampai mati. Tercatat, sembilan orang tewas dalam insiden itu.

Polisi menyalahkan alkohol, penonton yang terlalu banyak, keamanan yang buruk, cuaca yang tak bersahabat, serta sound system yang kurang memadai atas kejadian ini. Terkejut dengan insiden kerusuhan tersebut, Pearl Jam memutuskan untuk membatalkan tur konsernya yang tersisa di Eropa.

Kejadian itu membuat Pearl Jam trauma, terutama ketika mereka dinyatakan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan tersebut. Tak lama setelah itu, Pearl Jam merilis dua lagu untuk mengenang para korban.

1. Great White di Rhode Island - Kematian massal akibat kebakaran api


Ini mungkin menjadi konser musik rock paling mengerikan sepanjang sejarah. Pada bulan Februari 2003 silam, ketika Great White menggelar konser di West Warwick, Rhode Island, AS, insiden kebakaran terjadi dan menewaskan ratusan orang.

Menurut laporan, kebakaran terjadi karena penyalahgunaan kembang api dan dengan cepat si jago merah melahap semua yang ada di lokasi konser. Kebanyakan dari korban tewas dikarenakan asap beracun yang terhirup oleh penonton.

Kebakaran itu membuat panik penonton. Mereka tidak dapat dengan mudah keluar begitu saja dari kobaran api. Beberapa ada yang meninggal karena keinjak-injak saat mencoba keluar.

Tercatat, 230 orang luka-luka dan 100 orang tewas dalam insiden mengerikan itu, termasuk gitaris Great White, Ty Longley. Dikabarkan, Longley sempat lolos dari kebakaran, tetapi ia kembali ke panggung untuk mengambil gitarnya. Namun sayang, ia tidak bisa kembali dengan selamat.

Baca Selengkapnya

demikianlah artikel mengenai 5 Konser Musik Rock Yang Berujung Kematian, Di Jakarta Salah Satunya yang telah Kami berikan untuk sobat sekalian. dan tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada sumber artikel

0 Response to "5 Konser Musik Rock Yang Berujung Kematian, Di Jakarta Salah Satunya"

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *