Menderita Kelainan Langka, Wanita Ini Menangis Kristal, Ulasan Postingan kali ini Blog Segitiga Akan Coba berbagi Judul Artikel tentunya sesuai Judul yang telah kami share diatas, yang mana info ini semoga bisa bermanfaat buat kamu semua, Adapaun artikel ini Bersumber dari blog sahabat yang bisa kamu temukan sumber artikel di akhir nanti, Silahkan Baca lebih detail dibawah ini.
 |
| Air mata yang membentuk kristal (foto: Daily Mail) |
Seorang guru taman kanak-kanak menderita kelainan langka dan misterius, di mana ia menangis mengeluarkan air mata kristal.
Laure Ponce (35), dari Lins, Brazil, menderita kelainan aneh yang membuat matanya mengeluarkan plak putih selama bermingu-minggu.
Pada awalnya plak itu memiliki tekstur lembut, namun setelah mencapai permukaan matanya, plak tersebut mulai berubah jadi padat dan membentuk kristal.
Karena kondisinya itu, dia terkadang harus harus mengambil cuti kerja untuk menghilangkan plak putih keras yang berubah menjadi membran pada matanya.
"Bekuan mulai membengkak, maka saya harus membuka mata saya untuk mengeluarkan membran," kata Ponce, seperti dilansir Daily Mail.
"Ketika mengering mengeras, itu akan sangat sulit, itu terlalu menyakitkan," jelas Ponce.
 |
| Laure Ponce (foto: Daily Mail) |
Dia pertama kali melihat air mata kristal ketika baru berusia 15 tahun. Ibunya, Marissa, harus terus-menerus menghapus plak dari mata putrinya karena dianggap bisa membahayakan.
Selama 20 tahun terakhir, tidak ada yang bisa menjelaskan kondisi yang diderita Ponce. Namun seorang dokter bernama Dr Raul Goncalves dari Rumah Sakit de Olhos de Bauru, Brazil, memiliki jawaban atas kondisi yang diderita Ponce.
Dia menjalankan serangkaian tes pada botol dari air yang mengkristal. Dr Raul percaya kristal putih yang keluar dari mata Ponce disebabkan karena matanya terlalu banyak memproduksi keratin berlebihan.
"Saya telah menjadi dokter mata selama 25 tahun dan saya tidak pernah melihat sesuatu seperti ini," ujar Dr Paul.
0 Response to "Menderita Kelainan Langka, Wanita Ini Menangis Kristal"
Posting Komentar