Studi: Anak Miskin Cenderung Memiliki Otak Kecil, Ulasan Postingan kali ini Blog Segitiga Akan Coba berbagi Judul Artikel tentunya sesuai Judul yang telah kami share diatas, yang mana info ini semoga bisa bermanfaat buat kamu semua, Adapaun artikel ini Bersumber dari blog sahabat yang bisa kamu temukan sumber artikel di akhir nanti, Silahkan Baca lebih detail dibawah ini.
 |
| Ilustrasi anak miskin (foto: metro.co.uk) |
Sebuah studi kontroversial menunjukkan bahwa anak yang berasal dari kalangan keluarga miskin cenderung memiliki otak yang lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang hidup dalam kemewahan.
Penelitian yang diterbitkan pekan ini di Nature Neuroscience, para ahli melihat analisi gambar otak melalui MRI dari 1.000 anak berusia antara 3 dan 20 selama tiga tahun.
Mereka mengukur lapisan luar otak yang mengontrol bahasa dan pengambilan putusan serta luas area korteks serebral (korteks utama yang juga dikenal sebagai bagian otak yang menangani apa yang disebut pikiran).
Tes kognitif dilakukan kepada anak yang keluarganya memperoleh pendapatan kurang dari $25.000 (Rp 324 juta) per tahun menemukan bahwa anak tersebut memiliki luas korteks serebral enam persen kurang dari mereka yang berasal dari keluarga dengan penghasilan $150.000 (Rp 1,9 miliar).
Hal itu mungkin disebabkan buruknya kualitas barang material dan keluarga dengan penghasilan yang rendah cnederung hidup lebih kacau.
"Kami melihat bahwa struktur otak anak-anak bervariasi dengan tingkat pendidikan orangtua dan pendapatannya," kata Kimberly Noble, dari Columbia University, seperti dilansir Metro.co.uk, Minggu (19/4).
0 Response to "Studi: Anak Miskin Cenderung Memiliki Otak Kecil"
Posting Komentar