Nabi yang tinggal di Desa Bulangan Timur, Kecamatan Pengantenan, Kabupaten Pamekasan ini terkejut bukan main ketika rumah yang ditempati bersama istri dan dua anaknya didatangi sejumlah wartawan.
Pria 67 tahun yang berprofesi sebagai petani ini awalnya ragu diwawancarai, karena khawatir akan menjadi pemberitaan besar, hingga diminta mengganti nama persis seperti Tuhan maupun Saiton. Namun setelah beberapa lama, barulah Nabi mau berkisah mengenai namanya.
Menurut pria kelahiran 1 Maret 1948 ini, nama Nabi diberikan langsung oleh sang ayah. Ia juga bangga bisa bernama Nabi, karena nama tersebut merupakan pemberian sang ayah.
Beruntung, tetangga tak sedikitpun yang merasa aneh, sehari-hari, ia disapa dengan panggilan Gutteh Nabi yang berarti Paman Nabi.
Ketika ditanya lebih lanjut soal impiannya, Nabi berkata ingin bisa menunaikan ibadah haji sebelum ajal menjelang, meski sekarang dananya belum mencukupi.